Sabtu, 24 Mei 2014

Untuk laki-laki gigih penyayang keluarga

Detik ke detik, menit ke menit, hari ke hari, bulan ke bulan bahkan tahun ke tahun kau tak pernah letih mencari selembar kertas penyambung hidup. Kegigihanmu dari waktu ke waktu tak pernah henti, bahkan sudah tak terhitung jumlahnya. Yang kau tau hanya ada sekelompok kecil dirumah sederhana menantimu datang dengan keringat dan membawa senyum tawa mereka kembali.

Pergi dari sang fajar menyambut, hingga sang fajar menghilang. Pergi dengan semangat, pulang membawa senyuman.

Sekarang kau masih sesemangat dulu. Rambut hitam lebat kini berubah menjadi putih. Mata yang terlihat tajam kini menjadi sayu. Kulit yang dulu putih kini menjadi hitam tak terurus. Berjalan dengan tegap, kini hanya bisa menompang berat badan sebisanya. Bisa kulihat beberapa kerutan penuaan di daerah mata, kening, mata, tangan, bahkan kaki. Sungguh terlihat jelas perubahan itu. Aku yang baru menyadari apa memang sudah waktunya berubah?

Semangat tua mu tinggal sisa sisa masa tua. Aku tau dalam hatimu kau sudah mulai lelah, lelah melayani, lelah mengayomi masyarakat. Kadang emosi kau keluarkan dirumah. Aku tau itu. Aku bahkan bisa melihat bagaimana jika kau sedang menahan emosi jika tak ingin menghilangkan senyuman sekelompok kecil di rumah. Kau hisap tembakau berulang ulang. Tembakau itu bahkan sudah membuat rambut di keningmu rontok. Bibir yang sudah menghitam pekat, mata yang sudah semakin sayu. Aku sudah mencoba berulang kali memohon agar berhenti menghisap tembakau itu. Jika batuk sudah menyerang kau baru menghentikannya. Tapi jika batuk itu sudah pergi, kau tetap mengulanginya.

Entah seberapa berat kau menampung beban membiayai hidup 4 orang dirumah. Bahkan kau hanya fokus pada 4 orang itu tanpa memikirkan dirisendiri. Masalah menafkahi lahir dan batinlah yang kau tompang. Sedikit demi sedikit memberikan hal materil yang lebih baik dari dirinya. Berharap 3 orang yang dibiayai materil ini berguna kelak dan lebih baik dari hidup dirinya.

Semangatmu hingga saat ini masih jelas terlihat, ingin memberikan senyuman orang - orang di rumah sederhana ini. Tapi tubuhmu sudah tidak kuat yang dimakan oleh usia. Kau sakit sudah lama, tapi tak pernah kau rasakan. Hingga benar benar sudah tidak kuat kau menahan, baru kau bilang bahwa kau sakit. Usiamu kini tak muda, tapi semangat mu benar-benar sangat muda.

Aku hanya ingin kau jangan terlalu memaksakan yang sudah tidak kuat lagi kau kerjakan, jika kau merasa lelah beristirahatlah sebentar dan tidak ada salahnya. Aku benar-benar tak ingin melihatmu tak berdaya. Aku hanya ingin melihatmu sehat dan semangat di hari tua. Biar aku yang lanjutkan semangat mu. Semangat agar bisa membuat hari-hari tua mu tersenyum dan bangga terhadapku.

Untuk laki-laki gigih penyayang keluarga.
Untuk Papah yang sehat dan semangat di hari tua.

Jumat, 25 April 2014

                                  HAPPY

2th My Blog

Minggu, 23 Maret 2014

Aku sekarang yang menghindar darimu.

Aku tahu, kamu masih belum bisa menerima ku kembali di sisimu.

Apakah kesalahan ku terlalu susah untuk kau maafkan? Hingga kau meninggalkan ku.
Aku tahu aku salah, tapi tak bisa kah kau memaafkan dan memberiku satu kesempatan? Aku tau, kau bukan tak bisa memaafkan aku tapi kau yang menghindariku.

Rasa sakit ini sangat perih di dada. Entah kenapa, aku bukan ahli dalam bidang organ manusia. Yang bagaimana bisa seseorang yang mengalami sakit hati merasa ada sesuatu yang mencekiknya. Sakit perih semuanya tak bisa tergambarkan lagi.

Aku tau kau menghindariku. Bagi ku itu sudah tergambar jelas di perlakuanmu. Dia lebih berhak bahagia karnamu di bandingkan aku yang setahun lebih mencurahkan isi hatiku padamu.
Cukup. 

Aku sekarang yang menghindar darimu.

Jumat, 21 Maret 2014

Untuk yang sudah Berpulang

Entah sudah berapa tahun semenjak kau sudah berpulang

Aku bahkan tak bisa mengingat persis kepergianmu dari sini.
Aku hanya ingat deretan tanggal di batu itu "Lahir 20 Maret 1965, wafat 21 Maret ......"
Aku datang untuk merayakan kelahiranmu, bukan kepergianmu.

Selamat ulang tahun, aku akan siap kapanpun kau membutuhkanku dan menemanimu di tempat gelap

Salam sayang dariku.

Rabu, 19 Februari 2014

KANGEN KALO KAMU ENGGA ALAY DALAM SATU HARI

M : yang
F: Apaan?
M: kangen kamu ru
F : Alay banget sih
M : Aku baru sms udah di katain alay
F : Aku juga kangen kamu tau
M : Sama aku juga yanggggg
F : Eh ga jadi ding
M : Ya ampun, ga ada romantis-romantisnya pisan kamu tuh.
F : Biarin Suka-suka dong

Sekangen kangennya cewe ke cowonya engga bakalan pernah ngakuin kalo dia lagi kangen. Namanya juga cewe kangen sama cowonya ya di tahan - tahan. Tapi yang jelas aku kangen kamu kalo kamu engga alay dalam satu hari, tanpa harus bilang kalo "aku kangen kamu"

Selasa, 11 Februari 2014

Diem hening waktu telfonan pernah engga sih?

F : Diemnya kamu tuh bikin aku bingung aku harus ngapain, bikin aku bete ngapa-ngapain
M: Diemnya aku itu engga bakalan bisa marah ke kamu, aku lebih baik diem dari pada marahin kamu.
F : Diemnya kamu tuh aku bingung kesalahan aku dimana.
M : Kamu engga perlu tau salah kamu dimana, yang penting aku sayang kamu.
F: Apaan sih lebaaaaay.

Tipe cowo kaya gitu yang de'best banget. Aku juga sayang kamu. Namanya juga cewe kalo cowonya bilang kaya gitu, dia engga bakal berani jawab langsung. Tapi namanya juga cewe di dalem hatinya pasti langsung bilang "Aku juga sayang kamu." 3 kata tadi bikin Mau sekesel apapun, aku bakal selalu maafin kamu