Senin, 31 Agustus 2015

cemburu


"Bruk"

Sama sama jatuh sama sama berdarah, beda tempat luka. Yang satu di dahi karna terbentur batu, yang satu di lutut karna gesekan aspal, dan masih terbungkus levis.

"Ih berdarah, cepet ke rumah sakit!! Ambulan ambulan!!"
Yang lain sibuk memperhatikan luka yang terlihat, tidak memperdulikan satu luka yg ada di lutut. Membawa yang terluka di dahi, tanpa berpikir yang terluka di lutut tidak kuat untuk berjalan.

Di dahi hanya luka kecil dan mengeluarkan banyak darah, dengan obat luka mungkin akan segera berhenti. Sedangkan yang luka di lutut, terlihat kulit kulit mengelupas dan tulang yang retak. Mereka masih sibuk mengkhawatirkan yang luka di dahi, tanpa tau yang luka di lutut merasa sedih tak ada yg mengkhawatirkan dia.

"Hai semuanya, aku juga terluka disini. Sakit... Sakit banget rasanya. Aku tidak mengeluarkan banyak darah, tapi kakiku sakit untuk digerakan. Aku butuh bantuan kalian teman..." Teriaknya dalah hati

Sedih rasanya jika kau terluka, tapi tak ada yang memperhatikan mu? Bagaimana perasaan mu? Sempat terbesit rasa bersalah karna sempat berfikir seperti itu.

"Mungkin dia lebih butuh di tolong di banding aku, dia mengalami luka di dahi, itu sangat rentan tentang geger otak. Jangan egois memikirkan diri sendiri, mungkin mereka khawatir dengannya. Dia lebih pantas di tolong duluan" pikirnya....

Saat semuanya sudah tidak mengkhawatirkan karna darah sudah mulai berhenti mengalir dari dahi. Dan mereka mulai menyadari bahwa temannya, masih tergeletak di jalan tak bernyawa.

Penyesalan mulai merasuki hati masing masing, saling menyalahkan tak ada yang sadar untuk memprioritaskan yang parah, malah memprioritaskan yang 'istimewa'...

"Aku tak menyalahkan kalian semua, aku tau aku terluka hanya sedikit. Kalian tak usah mengkhawatirkanku, dia pantas di khawatirkan di bandingkan aku. Selamat jalan teman, tolong jangan merasa bersalah, karna aku mengerti alasan kalian"

Aku suka merasa cemburu kalian lebih mengkhawatirkan dia dibandingkan aku, tapi aku juga merasa bersalah karna sampe berfikir begitu.

Kondisinya sama sama lagi ga enak, sakit, semuanya persis sama. Tapi kenapa, aku tau dia itu istimewa. Aku cuman ingin tau apakah kalian memikirkanku juga?

Bertindaklah sesuai porsinya, tidakah kalian akan menyesal bila itu berlebihan dan membuat salah satunya pergi?