Minggu, 13 Desember 2015

Yes or Nay?

Aku suka Pisang, tapi aku ga suka alpukat. Aku suka Ampela, tapi aku ga suka Ati. Aku suka Putih Telur, tapi aku ga suka Kuning Telur. Aku suka Soto, tapi aku ga suka Bihun. Aku suka Air Kelapa, tapi ga suka Daging Kelapa. Aku suka Bakso, tapi aku ga suka Babat. Aku suka Tempe, tapi aku ga suka Tahu. 

Aku suka Hujan, tapi aku ga suka Petir. Aku suka Bau Tanah Abis Hujan, tapi aku ga suka Becek. Aku suka Anak Kecil, tapi aku ga suka Main Sama Anak Kecil. Aku suka Roti, tapi aku ga suka Selai. Aku suka Nangis, tapi aku ga suka Nangis di Depan orang-orang. Aku suka Bohong, tapi aku ga suka di Bohongin. Aku suka Cuek, tapi aku ga suka di Cuekin. 

Aku suka Egois, tapi aku ga suka Orang Egois. Aku suka Sendiri, tapi aku ga suka Hening. Aku suka Keramas, tapi aku ga suka Sisiran. Aku suka Wangi, tapi aku ga suka Bau Menyengat. Aku suka Tidur, tapi aku jarang Tidur. Aku suka Menggerakan Kaki saat berfikir, tapi aku ga suka Berfikir berlebihan karna itu membuatku pusing. Aku suka Menari, tapi aku ga suka Bertari. Aku suka Berjalan Jauh, tapi aku ga suka Berlari

Aku suka segala hal yang membuat ku tersenyum, bahagia, segalanya. Tapi hal itu selalu bertentangan dengan hal yang tidak aku sukai.

Bukankah semua manusia harus belajar bagaimana caranya menyukai sesuatu untuk kepentingan orang lain atau kepentingan dirinya? Apakah salah mempunyai beberapa hal yang kamu sukai dan tidak kamu sukai? Kebiasaan pola pikir seperti apa yang harus diterapkan agar semunya begitu sempurna?

Dari hal itu, dapat disimpulkan tidak ada didunia ini sebab tanpa akibat. Semua punya cara dan hal sendiri untuk menyimpulkannya.

Rabu, 02 Desember 2015

Harus seperti apa ?



Tahu kah kamu seberapa lama aku menunggumu, aku memang tak pantas mengeluh seperti ini jika melihat keadaan seperti apa kita sekarang. Tapi apakah kamu tau aku selalu menunggumu untuk memulainya terlebih dahulu, tahukah kamu ketika aku tau yang ada di dalam harimu bukan aku, tahu kah kamu semua hal yang aku rasakan terakhir belakangan ini? kenapa? aku sudah tidak segitu berharganya dimata mu? kenapa? aku udah tidak bisa membayangkan hal hal yang kemungkinan bisa saja terjadi. aku lebih baik tidak tahu sama sekali dari pada mengetahui semuanya, aku benar benar tidak tahan melawan sakitnya. jangan ceritakan semua hal bahagia bersamanya. sungguh itu benar benar menyakitkan mendengarkannya.

Tahu kah kamu hal itu? tidak kah kamu memperhatikanku sekali lagi? aku butuh kita seperti dulu disaat seperti ini. Sungguh aku tak memintamu hal hal lain, aku hanya butuh kamu temani disini di hari hari ku yang seperti ini. apa aku salah meminta seperti ini? bahkan untuk mengharapkannya saja sudah tidak pantas, ya kan? 

Aku benar benar tidak tahu harus seperti apa, seperti yang diinginkan mu. Apakah aku sudah menyakitimu melewati batas mu? Sampai sampai kau seperti itu. aku rindu sikapmu yang hangat bukan dingin seperti ini. Aku sudah berbuat kesalahan yang tidak bisa kamu maafkan? katakan katakan apa yang harus aku lakukan? karna aku akan lakukan semuanya jika kamu menyuruhku, karna aku terlalu mengharapkan kita di esok hari. sangat mengharapkan. kenapa kau tak jelaskan seperti apa kita esok. kenapa kamu seperti ini, membuatku menerka nerka apa yang akan terjadi.

entah sudah berapa senyum palsu yang ku buat di depan semua orang bahwa "aku baik baik saja" jujur saja aku cape untuk tersenyum aku mau semuanya mengerti aku seperti apa aku sekarang. Seberapa cengengnya aku, seberapa bodohnya aku, seberapa tololnya aku yang selalu saja mengulangi hal yang sama berulang ulang kali. karna aku cuman percaya kita akan ada lagi esok

apa aku salah? tolong jelaskan.

Senin, 31 Agustus 2015

cemburu


"Bruk"

Sama sama jatuh sama sama berdarah, beda tempat luka. Yang satu di dahi karna terbentur batu, yang satu di lutut karna gesekan aspal, dan masih terbungkus levis.

"Ih berdarah, cepet ke rumah sakit!! Ambulan ambulan!!"
Yang lain sibuk memperhatikan luka yang terlihat, tidak memperdulikan satu luka yg ada di lutut. Membawa yang terluka di dahi, tanpa berpikir yang terluka di lutut tidak kuat untuk berjalan.

Di dahi hanya luka kecil dan mengeluarkan banyak darah, dengan obat luka mungkin akan segera berhenti. Sedangkan yang luka di lutut, terlihat kulit kulit mengelupas dan tulang yang retak. Mereka masih sibuk mengkhawatirkan yang luka di dahi, tanpa tau yang luka di lutut merasa sedih tak ada yg mengkhawatirkan dia.

"Hai semuanya, aku juga terluka disini. Sakit... Sakit banget rasanya. Aku tidak mengeluarkan banyak darah, tapi kakiku sakit untuk digerakan. Aku butuh bantuan kalian teman..." Teriaknya dalah hati

Sedih rasanya jika kau terluka, tapi tak ada yang memperhatikan mu? Bagaimana perasaan mu? Sempat terbesit rasa bersalah karna sempat berfikir seperti itu.

"Mungkin dia lebih butuh di tolong di banding aku, dia mengalami luka di dahi, itu sangat rentan tentang geger otak. Jangan egois memikirkan diri sendiri, mungkin mereka khawatir dengannya. Dia lebih pantas di tolong duluan" pikirnya....

Saat semuanya sudah tidak mengkhawatirkan karna darah sudah mulai berhenti mengalir dari dahi. Dan mereka mulai menyadari bahwa temannya, masih tergeletak di jalan tak bernyawa.

Penyesalan mulai merasuki hati masing masing, saling menyalahkan tak ada yang sadar untuk memprioritaskan yang parah, malah memprioritaskan yang 'istimewa'...

"Aku tak menyalahkan kalian semua, aku tau aku terluka hanya sedikit. Kalian tak usah mengkhawatirkanku, dia pantas di khawatirkan di bandingkan aku. Selamat jalan teman, tolong jangan merasa bersalah, karna aku mengerti alasan kalian"

Aku suka merasa cemburu kalian lebih mengkhawatirkan dia dibandingkan aku, tapi aku juga merasa bersalah karna sampe berfikir begitu.

Kondisinya sama sama lagi ga enak, sakit, semuanya persis sama. Tapi kenapa, aku tau dia itu istimewa. Aku cuman ingin tau apakah kalian memikirkanku juga?

Bertindaklah sesuai porsinya, tidakah kalian akan menyesal bila itu berlebihan dan membuat salah satunya pergi?

Sabtu, 14 Februari 2015

Siapa yang datang dan tidak pergi

Bukan aku lebih memilihnya dibandingkan kamu. Tetapi yang aku pikirkan orang yang benar benar sayang itu tidak meninggalkan satu dengan yang lainnya. Tetapi tetap saling bersama tanpa harus melewati batas - batas tertentu yang sudah ada, tetap bersama saling memperjuangkan hidupnya masing -masing dan memulai dari bawah bersama. Bukan pergi dan berjuang sendiri. Aku sama seperti wanita lainnya, ingin sama - sama berjuang dengan orang yang dicintai, bukan di tinggalkan seperti ini.

Jika aku tak sayang, itu bohong. Aku sudah punya mimpi untuk kita berdua, mimpi mimpi indah yang akan jadi kenyataan, jika kita sama - sama berjuang meraih itu. Tapi, keputusan yang kau buat sungguh membuat hati ini kecewa. Kecewa teramat dalam. Seperti daun yang jatuh dari dahannya. Aku hargai alasan yang kamu ucap. Tapi apakah tidak kau pikirkan terlebih dahulu bahwa kita bisa melakukannya tanpa perpisahan ini.

Sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dihati ku ini terhadap mu. Aku sayang kamu lebih dari yang kamu tau. Lebih dari yang kamu bayangkan. Tapi tau kah kamu, seperti apa kecewa yang aku rasakan terhadapmu? Bukan kah kamu sendiri yang menghancurkan mimpi mimpi kita? Aku tidak pernah menyalahkanmu dan keadaan saat ini. Mungkin tuhan punya rencana lain terhadapku. Terhadap masa depan yang aku inginkan. Masa depan yang diwujudkan dari mimpi mimpi ku bersama orang yang aku sayang.

Jangan menyalahkan dirimu sendiri, karna aku pun akan merasa sedih atas ungkapan ini.
Karna aku suka kata-kata "siapa yang datang dan tidak pergi'

Sabtu, 24 Mei 2014

Untuk laki-laki gigih penyayang keluarga

Detik ke detik, menit ke menit, hari ke hari, bulan ke bulan bahkan tahun ke tahun kau tak pernah letih mencari selembar kertas penyambung hidup. Kegigihanmu dari waktu ke waktu tak pernah henti, bahkan sudah tak terhitung jumlahnya. Yang kau tau hanya ada sekelompok kecil dirumah sederhana menantimu datang dengan keringat dan membawa senyum tawa mereka kembali.

Pergi dari sang fajar menyambut, hingga sang fajar menghilang. Pergi dengan semangat, pulang membawa senyuman.

Sekarang kau masih sesemangat dulu. Rambut hitam lebat kini berubah menjadi putih. Mata yang terlihat tajam kini menjadi sayu. Kulit yang dulu putih kini menjadi hitam tak terurus. Berjalan dengan tegap, kini hanya bisa menompang berat badan sebisanya. Bisa kulihat beberapa kerutan penuaan di daerah mata, kening, mata, tangan, bahkan kaki. Sungguh terlihat jelas perubahan itu. Aku yang baru menyadari apa memang sudah waktunya berubah?

Semangat tua mu tinggal sisa sisa masa tua. Aku tau dalam hatimu kau sudah mulai lelah, lelah melayani, lelah mengayomi masyarakat. Kadang emosi kau keluarkan dirumah. Aku tau itu. Aku bahkan bisa melihat bagaimana jika kau sedang menahan emosi jika tak ingin menghilangkan senyuman sekelompok kecil di rumah. Kau hisap tembakau berulang ulang. Tembakau itu bahkan sudah membuat rambut di keningmu rontok. Bibir yang sudah menghitam pekat, mata yang sudah semakin sayu. Aku sudah mencoba berulang kali memohon agar berhenti menghisap tembakau itu. Jika batuk sudah menyerang kau baru menghentikannya. Tapi jika batuk itu sudah pergi, kau tetap mengulanginya.

Entah seberapa berat kau menampung beban membiayai hidup 4 orang dirumah. Bahkan kau hanya fokus pada 4 orang itu tanpa memikirkan dirisendiri. Masalah menafkahi lahir dan batinlah yang kau tompang. Sedikit demi sedikit memberikan hal materil yang lebih baik dari dirinya. Berharap 3 orang yang dibiayai materil ini berguna kelak dan lebih baik dari hidup dirinya.

Semangatmu hingga saat ini masih jelas terlihat, ingin memberikan senyuman orang - orang di rumah sederhana ini. Tapi tubuhmu sudah tidak kuat yang dimakan oleh usia. Kau sakit sudah lama, tapi tak pernah kau rasakan. Hingga benar benar sudah tidak kuat kau menahan, baru kau bilang bahwa kau sakit. Usiamu kini tak muda, tapi semangat mu benar-benar sangat muda.

Aku hanya ingin kau jangan terlalu memaksakan yang sudah tidak kuat lagi kau kerjakan, jika kau merasa lelah beristirahatlah sebentar dan tidak ada salahnya. Aku benar-benar tak ingin melihatmu tak berdaya. Aku hanya ingin melihatmu sehat dan semangat di hari tua. Biar aku yang lanjutkan semangat mu. Semangat agar bisa membuat hari-hari tua mu tersenyum dan bangga terhadapku.

Untuk laki-laki gigih penyayang keluarga.
Untuk Papah yang sehat dan semangat di hari tua.

Jumat, 25 April 2014

                                  HAPPY

2th My Blog

Minggu, 23 Maret 2014

Aku sekarang yang menghindar darimu.

Aku tahu, kamu masih belum bisa menerima ku kembali di sisimu.

Apakah kesalahan ku terlalu susah untuk kau maafkan? Hingga kau meninggalkan ku.
Aku tahu aku salah, tapi tak bisa kah kau memaafkan dan memberiku satu kesempatan? Aku tau, kau bukan tak bisa memaafkan aku tapi kau yang menghindariku.

Rasa sakit ini sangat perih di dada. Entah kenapa, aku bukan ahli dalam bidang organ manusia. Yang bagaimana bisa seseorang yang mengalami sakit hati merasa ada sesuatu yang mencekiknya. Sakit perih semuanya tak bisa tergambarkan lagi.

Aku tau kau menghindariku. Bagi ku itu sudah tergambar jelas di perlakuanmu. Dia lebih berhak bahagia karnamu di bandingkan aku yang setahun lebih mencurahkan isi hatiku padamu.
Cukup. 

Aku sekarang yang menghindar darimu.

Jumat, 21 Maret 2014

Untuk yang sudah Berpulang

Entah sudah berapa tahun semenjak kau sudah berpulang

Aku bahkan tak bisa mengingat persis kepergianmu dari sini.
Aku hanya ingat deretan tanggal di batu itu "Lahir 20 Maret 1965, wafat 21 Maret ......"
Aku datang untuk merayakan kelahiranmu, bukan kepergianmu.

Selamat ulang tahun, aku akan siap kapanpun kau membutuhkanku dan menemanimu di tempat gelap

Salam sayang dariku.

Rabu, 19 Februari 2014

KANGEN KALO KAMU ENGGA ALAY DALAM SATU HARI

M : yang
F: Apaan?
M: kangen kamu ru
F : Alay banget sih
M : Aku baru sms udah di katain alay
F : Aku juga kangen kamu tau
M : Sama aku juga yanggggg
F : Eh ga jadi ding
M : Ya ampun, ga ada romantis-romantisnya pisan kamu tuh.
F : Biarin Suka-suka dong

Sekangen kangennya cewe ke cowonya engga bakalan pernah ngakuin kalo dia lagi kangen. Namanya juga cewe kangen sama cowonya ya di tahan - tahan. Tapi yang jelas aku kangen kamu kalo kamu engga alay dalam satu hari, tanpa harus bilang kalo "aku kangen kamu"

Selasa, 11 Februari 2014

Diem hening waktu telfonan pernah engga sih?

F : Diemnya kamu tuh bikin aku bingung aku harus ngapain, bikin aku bete ngapa-ngapain
M: Diemnya aku itu engga bakalan bisa marah ke kamu, aku lebih baik diem dari pada marahin kamu.
F : Diemnya kamu tuh aku bingung kesalahan aku dimana.
M : Kamu engga perlu tau salah kamu dimana, yang penting aku sayang kamu.
F: Apaan sih lebaaaaay.

Tipe cowo kaya gitu yang de'best banget. Aku juga sayang kamu. Namanya juga cewe kalo cowonya bilang kaya gitu, dia engga bakal berani jawab langsung. Tapi namanya juga cewe di dalem hatinya pasti langsung bilang "Aku juga sayang kamu." 3 kata tadi bikin Mau sekesel apapun, aku bakal selalu maafin kamu

Jumat, 03 Mei 2013

Senior High School

Masa perjuangan gue di SMA Negeri 6 Cirebon ini udah kelar.

Gue udah 3 tahun muter muterin nih sekolah. Etdah bosen banget rasanya pengen keluar dari sekolahan ini. Yang awalnya gue takut tuh sama kaka kaka DK sewaktu MOS disana sampe sampe kaka kelas gue ada yang foto foto gue waktu muka compong gue ngadepin kaka kaka kelas yang super duper galaknye deh ye.

Udah gitu waktu gue pertama gue masuk di kelas X.9 eitbuset satu kelasnya isi 60 orang bro! Nah lo bayangin aja tuh kelas kaga ada AC satu meja 3-4orang tuh kelas pengap banget deh yang dirasa huah! apalagi nih ye sekolah bubaran jam 13.45 kalo udah jam 12.00 nih buku pelajaran setebel apapun pada dijadiin kipas kipas deh sama seisi kelas hahahaha kebayang kaga? waktu itu kelas gue ada di pojokan atas tuh kelas sebenernya bukan kelas yang biasa kelas kelas lainnya tuh kelas lab. biologi saking ga ada kelasnye. ya iya sih dipahamin waktu itu masih ada beberapa bangunan yang masih dibangun jadi emang semua anak anak kelas sepuluh angkatan 2010 dipadetin semua yang ada dikelasnya. Gue duduk bertiga karena gue ga mau duduk ber4 gila aja. sempitnya kaya apa. Gue duduk sama Enti dan Annisa Apriani

nih foto waktu kelas sepuluh.























alay ye hahaha yaiya lo juga pernah ngerasaan lo alay kan? hehehe
LANJUT!!!

waktu semester 2 kelas 10 tuh kelas yang dulunya dibangun udah selesai yah gue akui walaupun tuh kelas engap tapi solidnya udah kebangun jadi mau gimana lagi agak berat awalnya harus adaptasi sama sama temen temen baru lagi. Yap sialnya gue kena pindah ke kelas X.10 yang isi kelasnya 42 orang. Gue ga sekelas lagi nih sama enti dan annisa. Untung aja ada temen sekelas gue yang bareng dan jadi temen sebangku gue namanya Onesia dipanggil Ones. ya gue duduk sama dia. lumayan pinter kata dibandingkan gue sih. tapi dia orangnya kiyeng ga kiyeng lah. Tuh kelas X.10 nih ye kata gue kurang kompak deh ya lo bayangin aja udah nyaman dikelas dulu malah dibubarin jadi tuh kelas mainnya kelompok kelompokan ya biasa geng gengan jare anak SMP mah hahahaha
Next.
Gue lebih minat ke jurusan IPS ya selain karena sosialnya yang tinggi gue juga lebih suka pelajaran anak IPS kaya Sosiologi sama Geografinya tuh pelajaran nyampenya cepet banget diotak gue dibandingkan IPA gue cuman suka Biologi doang dari pada gue keteteran dikelas berikutnya mending gue masuk ips yang sesuai dengan kemampuan gue.
Yap gue naik kelas di XI IPS 4 tuh kelas isinya sedikit banget cuman 35orang. Jadi kalo ada anak murid yang kaga masuk 3 orang tuh kelas udah kaya kuburan. SEPI! gue sekelas lagi sama Ones ya otomatis udah PW sama dia gue lanjutin aja lumayan sih agak pinter. Gue duduk dikelas itu cuman 3 bulan aja. Yap gegara penerimaan siswa atau adik kelas gue ngebludak yang kuotanya ga muat disekolah itu terpaksa kelas XI IPS 4 DIBUBARKAN! alias dipadetin kekelas Ips lainnya. Gue dapet di kelas XI Ips 2. Mulai lagi adaptasi sama lingkungan baru. ya untung aja baru 3 bulan. Dan anehnya gue sekelas lagi sama Ones ya gue duduk lagi sama Ones. ya awal dateng sih rebutan tempat duduk hahahaha berasa anak SD paduluan tempat duduk di kelas ini mulai deh agak SOLIDnya tinggi soalnya kita ikut study tour bareng bareng mau liat ga SOLIDnya gimana nih liat aja fotonya ya.


















kompak banget kan hahahaha mau tau ga tuh foto pake apaan? pake note book. Yap! kita web cam sebenernya masih banyak sih fotonya tapi takut lo pada kebosenan ngeliatinnya hahahahaha saking apanya dong itu berebutan anak satu kelas pengen pada ikut foto hahahaa GOKIL nih kelas ASELI!!

Ini foto waktu Studytour









yang tengah yang paling nyentrik itu wali kelas gue hahahaha tuh wali kelas ya emang gaya gaya syahrini lo tau kan? hahahaha sesuatu banget deh. Semester kedua gue ga duduk sama ones lagi gara gara tuh ada temen gue nyerobot bangku yang udah gue dudukin dulu terpaksa deh gue duduh sama Ichsan hahaha tuh orang baik banget cowo tapi deketnya sama cewe melulu ya lumayan dari pada gue ga ada tempat duduknya.

next gue naik kelas di XII IPS 1 dan tebak gue sekelas lagi sama siapa. Gue sekelas lagi sama Ones. Yaudah aja gue duduk bareng dia. huah gila bosen sih bosen duduk sama tuh orang. Udah muka dia tuh kaya orang mabok planga plongo aja hahahaa gimana ga kena bahan ejekan anak sekelas coba?
Selama gue di SMANAM gue emang sering banget duduk di barisan belakang tapi ga belakang banget ya. ya kedua lah dari belakang. Dan gue pasti pilih tempat yang sampingnya tembok beuh! nyaman abis bro. Kalo gue semalem abis begadang nih gue tidur seharian juga kaga ketauan guru. Pokoknya spot yang paling nyaman disitu tuh hahaha.
Cobain deh lu duduk disitu hehehe dijamin nyaman. Tapi ga bisa gue pungkiri juga tuh duduk disitu banyak banget setan yang ngegodain buat males belajar. ya mending kalo gurunya bener nah kalo gurunya ga ga jelas ya udah deh langsung cesss! tidur dah dikelas buku setebel gaban pun bakalan nyaman lo tidurin selagi ada AC dikelas hahaha.
Nih foto waktu gue kelas 3 di XII IPS 1
























itu foto PORAK terakhir yang kita ikutin selama Di SMANAM ini. Ah IPS bersatu coy yang harusnya ips 2 yang main tapi anak anak ips 1 yang pada main ya istilahnya barter pemain deeh hahaha, tujuannya sih ya menang kita anak IPS ga ngerepin piagam atau hadiahnya tapi kompaknya kita yang kita butuhin.

dan Finally ini lah gawe terakhir angkatan gue...







































































































































I LOVE YOU SO MUCH GUYS!!!! Kita udah ngelewatin masa Senior High School ini bareng bareng sedih seneng nakal nangis ketawa bercanda marahan semuanya kita udah lewatin semua. Gue sayang banget sama kalian. Dan gue minta kita entar kalo ketemu lagi bakalan jadi orang orang sukses di dunia guys. dan saat gue baca blog ini lagi gue pasti ngekek ngekek sendiri deh. ah..... love you guys.

Back

I'm Back
My blog ku.......................
akhirnya lo bisa juga dibuka hehehe gue sampe bikin akun baru lagi nih gue kira blog ini kaga bisa dibuka hehehehe.

kangen banget nulis disini hampir 1 tahun gue ga nulis disininih.
oh ya buat temen temen yang kelewat baca blog gue sebelum sebelumnya lo bisa liat nih di blog gue yang satunya namanya ninnaagustinaps.blogspot.com ya. oh ya kali aja mau cerita serem serem lo juga bisa mampir di want-to-hear.blogspot.com oke oke hehehe disitu lo puas puasin baca tulisan gue deh lo hayatin baik baik ya syukur syukur kasih kritikan dan komentar apapun bakal gue tampung hehehehe


Rabu, 23 Mei 2012

Bahagia itu mudah

Seharian duduk termenung tanpa tujuan itu sangat melelahkan ternyata,aku yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik yang tidak biasa ia lakukan. Ia biasanya tertawa lepas tanpa menghiraukan mata mata sinis yang melihatnya. Ya benar, sahabat ku hari ini sedang sedih hatinya. Walaupun ia menyembunyikan wajah sedihnya dengan tawaan kecil yang terlihat sangat tidak ikhlas itu. Dia benar benar sahabat ku yang luar biasa, Sinar namanya. Dia sangat rapih menyembunyikan perasaan sedihnya begitu rapih. Hingga aku sadar pada akhir pelajaran sekolah selesai. Dia awalnya tidak mau mengakui kesedihannya , hingga aku mendesaknya untuk mengakuinya. Ya benar saja dia sedang dilanda kesedihan yang mendalam, ya aku bisa merasaknnya saat itu. Muka tertekuk oleh cemberutnya,yang biasanya dihiasi oleh cengiran cengiran nakal. Mata yang dihiasi oleh air disekitarnya yang biasanya mata yang selalu hampir hilang pada saat tawa tawanya. Semakin penasaran aku mengintrogasinya dengan pertanyaan-pertanyaan konyol. Ya terang saja dia menangis sejadi-jadinya. Dia sangat sedih. Ya sangat sangat sedih menurut aku. Aku bisa rasakan itu. Saat itu aku hanya bisa menahan rasa ingin tahu saya sampai Sinar mengakhiri tangisannya. Benar saja dia diputuskan oleh pacarnya tanpa sebuah alasan yang benar-benar jelas. Dia ditinggalkan begitu saja,di acuhkan begitu saja,di diamkan begitu saja. Padahal ia merasa tidak berbuat salah, apalagi selingkuh. Nyatanya?cowo yang meninggalkan sinar sudah bisa dekat dengan cewe lainnya,dan bahkan tidak menghiraukan sinta yang masih bingung dengan akhir perjalanan cinta mereka. Tapi anehnya? Sinta bisa menerima itu semua dengan cepat,dengan ikhlas,dan dengan sabar, dia bilang bahwa orang yang dia sangat sayangi bahagia ia pun akan ikut bahagia walaupun dia sudah tidak bersama sang pujaan hatinya. Benar benar cinta itu. Cinta itu sunggu rumit bagi aku. Dari sepenggal  carita itu aku bisa sampaikan bahwa:

Bahagia itu bisa datang dari mereka yang merasa sedang sedih hatinya……

Bahagia juga bisa ada kalo ada orang yang kita sayang ada di sebelah kita….

Bahagia itu kadang juga bisa ngebuat hati kita sangat sakit… mau tau kenapa?  karena orang yang kita sayang bahagia bersama yang lain….

Bahagia bahagia bahagia kenapa kau sangat indah dan begitu menyakitkan….

Sabtu, 19 Mei 2012

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,yaa benar saya begitu mendambakan sifat dewasa kamu mendambakan ketangguhan kamu,mendambakan sifat kepemimpinan yang kamu punya.

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,saya benar benar semakin mendambakan kamu. Saya semakin mengagumi kamu,semakin ingin memiliki kamu. Tapi apa daya perasaan ini hanya saya pendam begitu saja. Saya mengagumi sifat kamu dari kejauhan.

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,saya benar benar ingin memiliki kamu. Saya coba mendekatimu perlahan lahan,saya coba dekati sifatmu,kehidupanmu,dan semuanya. Tapi saat itu kamu sedang ada yang memiliki. Ya benar.... saya menunggu kamu berakhir dengan wanita itu.

 

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,saya benar-benar tidak sedang bermimpi. Kamu mulai dekati saya dan mulai memasuki kehidupan saya. Awal January tepat saya menunggu kamu pun berakhir... Ya kita 'pacaran'.

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,sebulan belakangan kamu mulai berubah dengan sifat egois kamu muncul. Sifat yang tidak bisa saya mengerti, sifat memojok-mojokan saya pun muncul. Dan tepat satu bulan 'pacaran' kamu memutuskan saya..

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,jujur waktu itu hati saya benar benar merasakan sakit yang teramat. Saya benar benar tidak bisa menggambarkan hancurnya hati saya pada saat itu. Mungkin menurut saya sabar adalah kunci utama, ya menghadapi ini semua adalah kesabaran.

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya,setelah kejadian itu kamu mulai datang dan mulai masuk kembali ke kehidupan saya yang mulai tenang ini. Kamu bilang kamu menyesal dengan semua kejadian sebelumnya, kamu bilang kamu tidak akan mengulanginya lagi dimasa depan, kamu bilang kamu masih inginkan aku. Ya sebenarnya masih terbesit rasa kecewa tapi saya maafkan semua kesalahan yang kamu buat sebelumnya. Bodohnya saya....

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya, saya tidak bisa merasakan getar getar sayang seperti satu tahun lalu. saya tidak bisa merasakan keinginan untuk memiliki kamu utuh. saya tidak bisa merasakan lagi semua itu,semua yang terjadi satu tahun lalu. saya coba sabar mungkin sifat jenuh saya ke kamu mulai saya rasakan tapi saya mulai sabar. Mungkin 2 bulan sudah kesabaran saya hilang. Saya ingin kamu pergi dari saya, saya ingin kamu tidak ada di hidup saya, ya saya harapan sataun sebelumnya saya tidak terkabulkan sekarang.

Saat saya mengenal kamu setahun sebelumnya, mungkin menunggu saya hanya dibayar 2 bulan oleh ini semua. Dan saya rasakan teramat sangat PUAS. Tahu kenapa? Saya sudah bisa menilai kamu dalam satu bulan, tanpa harus saya menunggu kamu satu tahun. Satu bulan juga saya memaafkan kamu,dan dibarengi oleh sifat jenuh saya. Ya saya jenuh karena satu tahun,hanya dihargai dua bulan oleh kamu. CUKUP...

kutipan cerita tentang teman saya... 'molly'

Jumat, 18 Mei 2012

kamu juga bilang...

kamu juga bilang,aku itu kaya barbie..
kamu juga bilang,aku itu kaya sailormoon..
kamu juga bilang,aku itu kaya sule..
kamu juga bilang,aku itu kaya keturunan chines..

kamu juga bilang,aku itu terlalu muda buat kamu
kamu juga bilang,kalo kamu sayang aku
kamu juga bilang,kalo kamu pantes buat aku
kamu juga bilang,entar kalo kita punya anak pasti kembar
kamu juga bilang,kamu suka anak kembar
kamu juga bilang,kalo kamu yang entar jagain aku

kamu juga bilang,kalo kamu bakal tingalin aku
kamu juga bilang,kalo kamu pergi jangan nangis
kamu juga bilang,aku lebih pantes buat orang lain
kamu juga bilang,aku pantes hidup bahagia

tapi... kamu belum pernah dengerkan apa kata aku bilang?
aku bilang,aku maunya kamu
aku bilang,aku pengen sama kamu
aku bilang,aku pengen kita hidup sama-sama
aku bilang,semua yang kamu omongin aku ga denger
aku bilang,aku sayang kamu
aku bilang,aku pantes buat kamu
aku bilang,aku punya anak kembar dari kamu
aku bilang,aku bilang,aku bilang.........

POKOKNYA KAMU HARUS DENGER APA KATA AKU BILANG!!!!!
please dear... please :'(

Ini keputusan yang paling egois yang pernah saya buat dear tolong dengerin dear
I....Love...You....

Minggu, 13 Mei 2012

kesalahan....

apa apa saja yang kita bawa saat jatuh cinta? ya, mereka yang jatuh cinta itu 'berbeda'. maksud dari 'berbeda' ya berbeda. coba kalian perhatikan jika teman,sahabat,atau bahkan anda sendiri sedang merasakan jatuh cinta. Mereka pasti merubah tatanan rambutnya agar lebih rapih atau menarik. mereka mengubah cara berpakaian agar dilihat menarik . mereka jugalah yang merubah sikapnya agar lebih terlihat disegani oleh cowok yang ditaksirnya.

sebenarnya jatuh cinta itu tidak sulit. kalau saja mereka tidak merubah tatanan rambutnya,mengubah cara berpakaiannya, mengubah sikapnya. pasti deh mereka ga akan pernah merasakan sakit hati yang mendalam. karena sebenarnya kita lebih baik tampil apa adanya,dengan kaos kumel longgar,rambut acak acakan dan isi dompet ala kadarnya.

yaa bener, saya menyukai laki-laki seperti itu. ya ciri-ciri yang persis sekali seperti itu. dia selalu tampil ala kadarnya. tidak neko-neko sebenernya. ia sangat ceria sangat sangat ceria. dia bahkan tidak pernah menunjukan kesedihannya di depan saya. dia selalu memberikan candaan khasnya dikala sahabt-sahabtnya sedang serius mengobrol sesuatu. dia selalu tersenyum khas ,dan ketawa khas yang kadang tertawanya sampai matanya hilang sakit sipitnya.

mungkin dia ada keturun chines menurut saya. dia sudah tidak muda lagi dia sudah dewasa. yaa faktor itulah yang membuat saya hormat padanya. kadang ucapan demi ucapannya saya cerna dengan pelan lalu memahaminya. tapi semua terlambat, isi hati yang dia ucapakan waktu itu. saya salah gunakan, saya memang salah ya benar benar salah. karena awal inilah saya menyesali hal itu sampai sekarang. isi hati yang sebenarnya saya ingin ucapkan hilang harapan. karena saya salah. Mungkin hal inilah yang saya dapat pelajari untuk kedepannya bersama Indra..... ya mungkin keegoisan keegoisan yang saya lontarkan kepada indra adalah isi hati saya kepada si dia. namun terlambat .

harapan yang sekarang adalah saya tidak boleh mengulangi kesalahan itu lagi dari kesalahan itu menjadi sebuah pengalaman cinta yang mungkin tidak akan dilupakan.

from : kesalahan masalalu

Senin, 23 April 2012

..........."

coba tebak 2 hari kemaren saya dibandung ngapain aja? yaa sebenernya terlalu sangat sangat serem buat diceritainnya bahkan kalian mungkin ga bakal percaya. saya akan menceritakan ke kalian tentang 'mereka' cerita ke saya sewaktu dihotel.


hallo semua.. saya rasti. umur?12tahun. tapi saya inget bahwa terakhir saya bisa menyentuh manusia 250tahun lalu. mungkin kalian yang bisa melihat saya pasti merasa jijik atau geli. ya benar tubuh ku ini mengeluarkan bau yang sangat bau. yaa saya masih ingat terakhir saya meninggal dunia saya dibakar oleh tentara jepang. memang betul saya keturunan dari belanda. tapi saat itu saat dimana kedua orang tua saya ditebas kepalanya oleh jepang saya hanya bisa bersembunyi di lemari yang ibu perintahkan kepada saya. saya disini (dikamar hotel 207) sudah banyak melihat manusia yang datang  dan pergi. dan pada akhirnya saya bisa berkomunikasi dengan nina. saya menceritakan betapa bencinya saya kepada 'nipon' itu. sampai  saya bertanya kepada dimana orang orang nipon menetap. tapi saya baru sadar bahwa apa yang nina katakan memang benar bahwa balas dendam akan menjebak saya disini lebih lama lagi, lebih baik saya meninggalkan semua dan merelakan semua yang telah terjadi. ya ninalah orang pertama yang membuat saya tersadar bahwa penantian saya itu salah. terimakasih nina, mungkin kamu agak terganggu dengan bau saya dan agak  rewel karena keinginan saya ya beginilah saya. bocah 262 tahun yang berbadan 12tahun. saya sudah tenang disini. semoga hidup kalian lebih baik dari saya dan tidak menyimpan dendam seperti saya...

Sabtu, 14 April 2012

......."

......"


"neng,neng"...

"ada apa bu?"..

"neng,bisa liat saya?"


Mampus Gueeee. Lupa gue pura-pura ga bisa liat, terlanjur basah nih ah. TERPAKSAAAAA!. Abis penampilannya kaya ibu-ibu asli bukan kaya hantu sih.

"iya,ada apa bu?saya buru-buru ini"

"neng,neng jangan pergi dulu"


langsung aja gue langsung pergi dari tempat itu,dan kebetulan gue naik motor jadi bisa cepet-cepet ngundarin tuh hantu ibu-ibunya.ya saat mengendarai motor didaerah By pass pun gue banyak ngeliat manusia yang hancur karena tabrakan, atau kuntilanak yang sedang berayunan di pohon. jujur gue juga ngeri melihat mereka. Ya karena semua maunya gue,gue abain mereka semua. gue pura-pura ga bisa meliat mereka. Ya sedang asik-asiknya gue nyetir motor,dibelakang gue ada ibu-ibu yang tadi udah ad dibelakang gue. paling sebel tuh sama hantu yang tiba-tiba muncul didepan mata gue. Untung aja gue ga jatoh ke jalanan.

"neng,neng"...

"dengerin ibu dulu neng.."

"iya iya deh ibu sekarang mau ngomong apa?"

"ibu ditempat tadi udah 50tahun neng,ibu meninggal karena serangan jantung yang disebabkan oleh maling-maling yang masuk kerumah ibu waktu itu"


pantesan nih ibu-ibu diliat liat mukanya biru gitu deh kayanya akibat waktu meninggal beliau.

"Ibu sedang mencari anak ibu neng,neng bisa tolongin?"...
"aduh bu,maaf sekali ya bu. bener-bener minta maaf. Saya ga bisa nyari anak ibu, ibu saja yang sudah 50 tahun ibu ga bisa nemuin anak ibu. apalagi ibu tau sendiri kan saya baru datengin tempat ini aja baru sekarang.
"iya iya neng,maaf ya kalo ibu ganggu kamu neng"
"iya gapapa bu"

Waktu gue liat ke spion tuh ibu memang udah ga ada dibelakang gue lagi. Jujur hal ini baru pertama kali gue interaksi sama 'mereka' takut banget awalnya. Ada bau-bau yang jujur ga enak buat dihirup kaya au amis dan sesuatu yang mungkin bagi kalian itu jijik. dan sekarang gue mau jaga jarak dengan 'mereka'

Sekedar INFO....

My family....




Ini waktu pas Mba Neneng wisuda....



Ini waktu pas Mba Neneng wisuda....



Ini Kaka aku yang ke-2,yaa namanya Deasy Rosdiana Dewi







Ini kaka aku yang pertama, yaa namanya Neneng Nia Triani




Dan..... ini aku



Foto keluarga Tahun 2008..




Foto keluarga Tahun 2008..




Ini papah....




Waktu umur 2tahun...








Ini ibu...




waktu umur 2 tahun







 ini mamah...




ini waktu umur 4 tahun..

Rabu, 11 April 2012

persamaan kita

ya kita sama...

kita itu sama seperti 'kopi'. jika kamu terburu-buru meminumnya saat panas 'kopi' itu pasti akan menyakiti lidah kita...

kita juga sama seperti 'angin'. Jika kita membutuhkan udara segar saat sedang memikirkan sesuatu 'angin' datang tanpa sepengetahuan kita dan membuat kita menjadi lebih tenang dalam menghadapi sesuatu itu...

kita juga sama seperti 'buku'. Ia selalu siap menerima coretan-coretan yang kita akan tumpahkan padanya,ia selalu mendengarkan keluh kisah kita tanpa pamrih sedikit pun. Ia selalu jadi pendengar yang sangat baik.

Minggu, 08 April 2012

Keinginan Di Masa Depan

Ga tau kenapa, saya ingin sekali mempunyai anak kembar jika saya menikah nanti. Mungkin karena awalnya saya sangat menyukai anak kecil yang begitu polos dan lugu didepan saya. Dari awalnya yang menyukai anak kecil,kini wacana saya untuk mempunyai anak kembar pun terlintas saat saya beranjak dewasa nanti.


lihat.... Lucu sekali kan. saya berkeinginan mempunyai anak kembar cowo dan cewe. Tapi keinginan tersebut tidak bisa saya paksakan karena semua yang diberi oleh Allah SWT saya akan tetap mensyukuri hal tersebut.







Mau tau lucunya anak kembar... Yu lihat foto-fotonya























Lucu kan... kaya saya hehehe setuju?

Kutipan 2

Jika dia menjadi dewasa.. mungkin dia akan menuliskan kata-kata yang kini kutulis…


Untuk kedua orangtuaku..

Ibu, apa kabar? Kau berada dimana kini bu? Banyak yang bilang padaku, katanya mataku ini sungguh mirip dengan ibu, senyumku mengingatkan orang-orang pada senyum ibu. Mereka bilang ibu cantik, dan aku cukup beruntung mewarisi kecantikan ibu. Ibu pasti ingat, beberapa belas tahun yang lalu saat umurku masih 4 tahun, ibu memutuskan untuk meninggalkan aku dan Ayah entah karena apa. Ibu tahu tidak? selama itupula aku tumbuh bagai seorang pengemis yang mengharap belas kasihan dari siapapun yang pernah mengenal Ibu. Aku tidak meminta apa-apa bu dari mereka, tapi mereka selalu saja terharu melihatku sendirian meracau tanpa beban didepan mereka… aku bernyanyi.. aku bercerita…seolah aku dibesarkan oleh seorang wanita pintar yang selalu ada disisiku memantau pertumbuhan putri satu-satunya, mereka memberiku pakaian, susu, makanan, mainan, hingga kasih sayang berlimpah yang tak pernah kudapat sebelumnya darimu. Ibu, diatas segala tanggung jawab yang kau abaikan untukku… aku masih sangat mencintai ibu, sosok ibu begitu suci dibenakku. Aku yakin ibu akan kembali pulang mengembalikan beberapa tahun hidupku yang hilang tanpa keberadaanmu..

Ayah, mataku selalu berkaca-kaca setiap melihat wajahmu yang terlihat semakin dipenuhi beban. Ingin rasanya memelukmu setiap saat mengatakan “kau tidak usah khawatir ayah, ada aku disini yang menemanimu saat kau mulai kehilangan arah..”. Kepergian Ibu yang begitu mendadak memukulmu begitu keras, apalagi saat kau tahu bahwa aku ditinggalkan oleh ibu untuk dibesarkan olehmu saja sendirian. Kau memang jarang sekali meluangkan waktumu untukku, saat Ibu masih ada pun kau selalu pulang larut mengais rejeki untuk menghidupi keluarga kecilmu, tapi kau adalah orang yang sangat menyenangkan karena disisa waktu sibukmu kau selalu menyempatkan diri untuk mengajakku bermain dan jalan-jalan ke tempat yang selalu saja bisa membuatku tertawa dengan begitu bahagia. Kepergian ibu merubahmu menjadi orang yang sangat berbeda, Ayah tahu tidak? Aku masih ingat bagaimana kumenangis histeris berteriak memanggil namamu saat kau menitipkanku pada saudaramu untuk menjaga dan membesarkanku, rasanya luka hatiku masih menganga karena kehilangan ibu, dan semakin menganga karena ternyata satu-satunya harapanku untuk bergantung tak juga menginginkan aku.

Ibu… Ayah? Aku ingin menanyakan satu hal kepada kalian berdua, sebenarnya terbuat dari apakah aku? Sepertinya aku pernah melihat sesuatu yang mereka bilang “cinta” dimata kalian, aku pernah yakin pada diriku bahwa kalian membuatku atas dasar sebuah cinta yang mendambakan kesempurnaan dengan mendatangkanku ke dunia. Namun kini aku tak terlalu yakin…. Mungkin aku hanyalah pengganggu di hidup kalian, aku hanyalah putri yang tak terlalu tega untuk kalian enyahkan, mungkin  aku adalah penghancur kesempurnaan yang sebelumnya pernah kalian ciptakan. Ibu, ayah… saat ini perasaanku berkata bahwa ini sama saja, rasanya seperti anak yang tak pernah kalian harapkan, rasanya sama seperti dienyahkan.

Ibu, kau tak hanya meninggalkan tanggungjawab atas diriku yang seharusnya kau penuhi, namun kau juga meninggalkan beban yang kini harus kutanggung. Mereka yang tak begitu mengenalku berkata, “dasar anak pelacur”. Sebenarnya apa maksud mereka bu? Ingin sekali aku marah dan berteriak membela ibuku yang mereka sebut pelacur, namun aku tak mengenal ibu sehingga aku takut mereka benar. Kuabaikan semua perkataan miring tentang ibu, aku tak peduli dan tetap merindukan sosokmu mesti hatiku selalu sakit setiap mendengar mereka mulai menjelekkanku karena terlahir dari rahimmu, aku bisa melewatinya bu… aku bisa melanjutkan hidupku meski telingaku sakit mendengar banyak cacian yang keluar dari mulut mereka. Bu, aku bertemu seorang laki-laki baik hati yang mengaku sangat mencintaiku hingga ingin menjadikanku pendamping hidupnya, aku begitu mencintainya. Ingin sekali kukenalkan dia yang sangat kucintai kepada ibu, dia mendatangkan banyak sekali kebahagian didalam hidupku, berterimakasihlah padanya bu, karena dia mampu membuatku mensyukuri hidupku yang ternyata indah meski tanpa kehadiran Ibu… dan Ayah. Tapi kebahagiaanku lagi-lagi hanya sekejap kurasakan, karena orangtua kekasihku tak menyetujui hubungan kami berdua, wajahku yang sangat mirip denganmu membuat mereka bertanya-tanya anak siapakah aku? Mengejutkan, mereka mengenalmu bu.. dan dimata mereka, ibu sama buruknya seperti yang orang lain bilang. Bu, sebenarnya kau ini siapa? Kenapa harus aku yang menanggung beban ini? Kenapa kau tak datang saja sesaat padaku dan ceritakan tentang siapa dirimu, sehingga aku tak kebingungan atas beban yang tak pernah kumengerti.

Ayah, kau tak pernah kembali…. Kau dan ibu sama saja, padahal sempat kuberharap banyak padamu. Kau melewatkan banyak sekali momen penting yang mungkin akan membuatmu bangga telah menjadi ayahku, kau wariskan kecerdasanmu hingga aku tak usah bersusah payah banting tulang membiayai pendidikanku karena kudapatkan beasiswa pemerintah untuk memenuhi pendidikan sampai tingkat sarjana. Kudengar kabarangin katanya kau sudah memiliki keluarga baru jauh diluar pulau, mengapa tak kaukenalkan mereka padaku Ayah? Aku ingin sekali memiliki adik, aku janji akan menyayangi adik dan ibu baruku seandainya kau mengijinkanku untuk menjadi bagian dari hidup barumu. Jangankan mengajakku hidup denganmu, mengabariku saja sepertinya tak terbersit di kepalamu. Ayah tahukah kau kalau dulu aku kehilangan arah mencari dimana dirimu? Aku adalah anak perempuan yang selayaknya menikah dibawah restumu, kau wajib menjadi saksi pernikahanku, dan aku tak tahu keberadaanmu… aku mencarimu kemanapun namun tak menemukan suatu titik cerah. Akhirnya kutemukan kabar tentangmu, namun kabar itu beriringan dengan putusnya tali cintaku karena hubungan kami tak direstui orangtua kekasihku. Aku tidak perlu lagi mencarimu, begitu sakit hati ini atas kehilangan cinta yang sempat membuatku merasa hidup.. dan kini kuputuskan, aku memang tak layak bahagia, aku tak layak memiliki keluarga, selamanya harus seperti itu.  Terimakasih Ayah, akhirnya kau tanamkan kebencian di diriku, begitu dalam padamu.

Ibu… Ayah…
Terimakasih telah menghadirkanku kedunia yang begitu pelik, terimakasih telah menceburkanku ke dalam prahara hidup kalian berdua, bagaimanapun buruknya kalian dimataku… aku tetap darah daging kalian. Dimanapun kalian berada, kuyakin kini kalian sudah mulai renta dan menua, jaga kondisi kesehatan kalian, ijinkan aku meminta maaf pada kalian karena aku bukan anak baik yang bisa menjaga kalian.


Entah kalian masih ingat nama ini atau tidak…

-Erika-

Kutipan...

Baju hitam paling indah kupakai hari ini, untuk melepas kepergianmu yang bertahun-tahun selalu ada di dalam hidupku, entahlah… mungkin sekitar 10 tahun lamanya. Sekilas sesak kurasakan didalam dada, entah apa ini namanya… sebab sekalipun aku tak pernah merasakan jatuh cinta kepadamu. Mungkin aku hanya terbiasa denganmu, dan aku harus siap tak lagi terbiasa dengan keberadaanmu mulai kini. Air mata terus berjatuhan, kau tahu sendiri bukan? Aku memang wanita cengeng yang kau bilang  “Penuh drama”. Aku harap kau tak menganggapku sedang bersandiwara dan memainkan sebuah watak kini, karena dada ini terus merasa sesak… saat semua orang menghampiriku, mengelus punggungku, bersimpati kepadaku, sambil terus menerus berkata “Sabar ya Atira, ikhlaskan dia… Allah akan menjaga seorang laki-laki baikhati sepertinya, tempatnya akan mulia diatas sana…”


Kau selalu sempurna dimata orang lain, dimata orangtuaku, dimata sahabat-sahabatku, tapi maaf… tidak dimataku.

Kita hanya bertemu beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk bersama, kau pikir sudah saatnya mengikatku dengan sebuah tali yang akan membuatku selamanya berada didalam genggamanmu. Tubuhku ada disini, ditengah ruang keluarga yang sudah penuh sesak dengan orang-orang yang peduli padamu, didepan jenazahmu yang terbujur kaku aku hanya diam mengisak dengan kepala dan pikiran yang melayang kemana-mana. Aku hanya mencoba mengingat hal-hal indah yang pernah kita jalani saat kau masih bernafas… mmmmh, kenapa begitu sulit ya? Sedikitpun ingatan indah tentangmu, tentang kita berdua, tak juga bisa kugali. Kemana mereka semua?

“Atira!! Kemari!!”, setengah berbisik suara itu mengagetkanku dari lamunan tentang suamiku yang baru saja meninggalkan dunia untuk selamanya akibat serangan jantung yang menderanya pagi tadi. Rupanya ada Ardo, adik iparku yang sejak tadi mencoba memanggilku untuk mendekatinya yang kini sedang berdiri di dapur, tepat dibelakangku. Kudekati Ardo yang sepertinya tidak sabar menungguku mendekatinya, “Ada  apa Do?”.

“Ini, kutemukan dilemari Arka saat tadi hendak mengambil foto-fotonya, maaf kalau aku tak sengaja membaca isinya”, suara Ardo sedikit bergetar sambil terus menerus menatapku dengan tatapan aneh. “Buku apa ini Do? Aku tak pernah melihatnya…”, aku mulai penasaran dengan buku merah menyerupai jurnal harian berbahan kulit yang kini sudah ada digenggaman tangan kiriku. “Baca sajalah, aku tak perlu menjelaskan apa isinya. O iya, kau urus sendiri saja acara tahlil nanti setelah magrib, aku banyak kerjaan… maaf tidak bisa membantumu”, dengan ketus Ardo mulai membalikan tubuhnya dan pergi meninggalkanku yang masih bingung atas sikapnya. “Loh, gimana sih Do? Terus siapa lagi yang mau bantu aku kalau bukan kamu? Keluargaku baru datang nanti malam! Tak ada lagi yang bisa kuandalkan Do!”, aku mulai resah atas sikap Ardo yang mendadak jadi menyebalkan. “Kau bayar saja orang lain untuk membantumu, atau mungkin kau bisa minta tolong pada pacarmu untuk mengurus semuanya”, sekilas saja Ardo membalikan wajahnya ke arahku, setengah berteriak dia berkata seperti itu kepadaku, bisa kupastikan… beberapa tamu mulai saling berbisik bereaksi atas ucapan Ardo, sementara aku… hanya diam mematung entah harus mengucap apa.

Kutinggalkan semua orang yang mulai tak lagi bergunjing atas kelakuan Ardo, memasuki sebuah ruang kerja tempat Arka biasa mengerjakan semua pekerjaannya, buku berwarna merah masih saja kugenggam,, tak sabar untuk menelusuri isinya. Mungkin ada sebuah jawaban atas sikap Ardo kepadaku…

Bandung 1 Mei 2008
Sebenarnya aku tak begitu suka menulis, namun buku bersampul kulit ini begitu mencuri perhatianku. Jika kubeli, seharusnya kugunakan juga untuk suatu hal yang mungkin bisa berguna untukku. Aku tidak tahu harus menulis apa diatasnya, toh aku sebenarnya lebih suka menyimpan segala sesuatunya dalam kepalaku, otakku cukup pintar untuk mencerna dan menyimpan segala memori, tentang apapun.
Tapi tak apalah, suatu saat kepalaku tak akan lagi mampu menampung segalanya, mungkin kau akan berguna untukku. Salam kenal, mulai saat ini kita berteman ya…
O iya, kau ingin tahu kenapa aku tertarik untuk membelimu? Karena warnamu, warna yang tidak lumrah, merah yang tak terlalu tua, namun tak terlalu muda. Merah yang membuat mataku sejuk jika memandangnya, merah yang sangat disukai istriku… Atira.

Bandung, 25 Februari 2009
Sudah satu tahun tak menyentuhmu. Sepertinya aku mulai membutuhkanmu… terlalu banyak hal yang tak bisa kuungkapkan kepada manusia-manusia sepertiku. Aku membutuhkanmu, tak untuk mengharap pembicaraan 2 arah, tapi untuk mengingat hal-hal yang terjadi didalam hidupku…
Ada apa dengan hidupku sekarang ini? semua kacau balau, tak sesuai dengan harapan-harapan yang selama ini kurangkai…

Bandung 28 Maret 2009
Sudah 8 tahun aku dan Atira terikat dalam hubungan pernikahan, tak satu tahunpun mampu membuatnya bersikap baik kepadaku, aku tak berharap banyak pada cintanya. Tapi aku mulai muak dengan sikapnya kepadaku. Jika memang aku tak mampu menaklukan hatinya, setidaknya aku berharap dia berpura-pura mencintaiku saja. Aku lelah dengan semua ini, ingin rasanya pergi meninggalkan semua ini…

Mataku melotot kaget membaca bagian dari tulisan Arka barusan, astaga… selama ini aku mengira dia tak pernah lelah terhadapku yang memang selalu memancing kemarahannya, aku ingin berpisah dengannya tapi aku ingin dia yang meninggalkanku. Oh, bagus Arka… ternyata kau memang lelah juga ya? Kenapa harus kau tulis di buku sialan ini sih? Kenapa tak kau ucapkan saja langsung kepadaku? Mungkin kita akan merasa sama-sama bahagia kan? Tak usah membuang waktu!

Tulisan ini membosankan, tapi aku belum menemukan jawaban dari sikap Ardo tadi.


Bandung, 23 September 2009
aku jengah dengan ucapan Atira tentang Ibuku, seburuk apapun Ibuku… dia begitu berjasa bagiku. Wajar jika Ibuku mengungkapkan kerinduannya pada sosok seorang cucu yang berasal dari darah daging kami, kenapa kau harus marah Atira? Kau bisa pura-pura bilang bahwa kita berdua telah berusaha semaksimal mungkin, tak usah malah mendebat dan mencerca Ibuku dengan kata-kata kasarmu. Demi Tuhan Atira untuk satu kali ini saja jika memang tak bisa bersikap baik terhadapku tolong bersikap baiklah kepada Ibuku.


Bandung, 1 Desember 2009
Kulihat Atira menangis hari ini, setelah lama berbicara dengan seseorang ditelepon. Ingin rasanya memeluknya dan berusaha menghiburnya, tapi aku tak kuasa untuk melakukannya, bagaimanapun aku adalah laki-laki yg mencintainya, terlalu sakit bagiku membayangkan kau menangis karena laki-laki lain yang telah menyakitimu. Aku tahu semua tentangmu Atira, aku tahu siapa yang telah membuatmu menangis… biarlah kau begitu, bahagia dengan caramu. Ternyata aku terlalu mencintaimu Tira, sedikitpun tak bisa kuungkapkan amarah padamu…

Bisa kurasakan bagaimana kini wajahku berdenyut-denyut, ada sebuah perasaan aneh yang membuat wajahku tiba-tiba terasa panas. Tulisan di bulan desember 2009 ini membuatku tersadar… Arka tidak bodoh, dia tak sepolos yang kubayangkan. Wajahku mulai tertunduk, entah malu atau apa ini…


Bandung, 13 Februari 2010
Dokter mendeteksi adanya penyakit Jantung dalam diriku, rupanya almarhum Bapa menurunkannya kepadaku. Semoga tidak terjadi hal serius akibat penyakit ini.

Bandung, 16 Maret 2010
Lagi-lagi Atira lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami, selamat ulangtahun pernikahan kita yang ke- 9 istriku Atira… semoga suatu saat kita bisa menemukan kebahagiaan, jika kamu bahagia, aku akan merasakan hal yang sama… dengan siapapun kau merasakan bahagia itu. Semoga malam ini kamu bisa pulang ke rumah, aku menunggumu… belum terlambat untukmu mengingat tanggal ini.

Bandung, 27 Agustus 2010
Alhamdulillah, akhirnya dana yang kukumpulkan selama ini sudah bisa kupakai untuk mewujudkan salah satu cita-cita terbesarku, membangun sebuah panti asuhan. Walau belum terlalu besar, aku cukup bersyukur. Sebuah panti asuhan dengan nama “At-Tira” kupersembahkan untuk istriku…

Pelipisku kini terasa berdenyut, bukan wajah saja yang merasa panas… mataku kini ikut juga merasa panas. Sedikit air mata hampir menetes darinya, banyak hal yang Arka sembunyikan dariku. Baru kusadari ternyata dia adalah laki-laki yang tulus mencintaiku Arka, selama ini selalu saja kuanggap dia patung yang kosong tak punya perasaan apa-apa terhadapku. Aku tak sanggup melihat hal-hal indah yang ternyata telah banyak Arka lakukan tanpa harus kutahu… aku tak pernah tahu suamiku mempunyai sebuah panti asuhan, aku tak pernah tahu dia hapal tanggal pernikahan kami, dan yang lebih parah… aku tak tahu bahwa sebenarnya kau sudah tahu bahwa kau sakit. Kenapa kau tak pernah bicara Arka?? Kenapaa? Kulewat lembar-lembar selanjutnya, aku ingin tahu tulisan-tulisan terakhir yang dia ungkapkan di buku ini. Kubuka lembar terakhir buku ini.. tertanda tanggal 17 Desember 2011, tepat 1 bulan sebelum hari ini, hari kematiannya.


Bandung, 24 Desember 2011
Dada ini terasa sangat sakit, Tuhan kuatkanlah ragaku… aku masih mau hidup, aku masih ingin membahagiakan keluargaku, terlebih membahagiakan istriku… Atira. Seberapa burukpun dia, aku selalu menganggap semua ini terjadi karenaku yang tak becus menjadi seorang suami yang baik untuknya. Keinginan terbesarku kini adalah membuatnya jatuh cinta kepadaku… tak ada kata terlambat bagiku, ini adalah pernikahan kami, sekali untuk selamanya.

“Tidak Arka, kau adalah suami yang baik!!! Bukan kamu yang tidak becus!!! Aku wanita sundal tak tahu diri, aku tak pernah berkaca !! aku yang tidak becus Arka!!!”, aku mulai berteriak sendiri didalam ruang kerja Arka, airmata sudah tak bisa kubendung. Rasa sakit mulai terasa begitu menusuk hati. Kubuka lagi lembar sebelumnya…


Bandung, 11 November 2011
Tuhan, berikan aku kekuatan… kenapa hati ini terasa perih sekali mengingat semua hal yang terjadi di hidupku belakangan ini?

Bandung, 8 November 2011
Atira, tolong jangan menangis lagi… ingin rasanya kubunuh laki-laki itu!! Tolong jangan sampai membuatku meledak marah, bukan marah terhadapmu… tapi terhadapnya yang telah tega membuat seorang wanita cantik sepertimu begitu terluka. Kemarahanku hanya akan membuatnya semakin membenciku, aku bukan suami yang baik… karena tak mampu membuatnya bahagia.

Bandung, 3 november 2011
Kulihat lagi-lagi Atira menangis… kau kehilangan dia ya? Aku jadi ingin tahu bagaimana sikapmu jika aku menghilang dari hidupmu… astagfirullah tak seharusnya aku berpikiran seperti itu…

Bandung, 1 november 2011
Kondisi Atira membaik, dia menjadi wanita yang begitu pendiam dan tak bersemangat, saat kutanyakan keadaannya… dia hanya bilang bahwa dia terlalu lelah beraktivitas. Ayolah Atira, jangan lagi-lagi kau membohongiku… berbicaralah kepadaku… aku ingin mendengar semuanya.

Bandung,  30 Oktober 2011
Kulihat Atira tergeletak diatas kasur kami, disebelahnya kulihat banyak obat-obatan penenang, mulutnya berbusa, sekujur tubuhnya terasa begitu dingin. OH TUHAN APA YANG TERJADI PADANYA? Kubawa dia ke rumahsakit malam tadi, hatiku tak karuan begitu mencemaskannya. Dadaku terasa sakit, tapi aku masih cukup kuat mengatasinya. Syukurlah Atira baik-baik saja… aku melihatnya dari kejauhan, dia tak tahu bahwa aku sudah pulang dari Taiwan. Seharusnya aku pulang lusa, namun entah kenapa hatiku begitu tak tenang untuk segera pulang. Kupercepat kepulanganku, dan benar saja… Atira membutuhkanku…

Bandung, 20 Oktober 2011
Malam ini kulihat Atira menangis tanpa henti… biasanya dia selalu tersenyum bahagia walau bukan bahagia karena aku, Atira… aku suka melihatmu seperti itu, aku ingin bertanya kepada laki-laki itu sebelumnya, bagaimana cara membuatmu bahagia? Tapi kini kau selalu menangis Atira… dia menyakitimu? Benar begitu?

Bandung, 15 Oktober 2011
Tuhan tolong maafkan semua kesalahan istriku, kesalahanku juga… karena tak mampu menjaganya, tak mampu membuatnya bahagia. Kuatkan  pernikahan kami berdua…

Bandung, 30 September 2011
Setiap dia pergi keluar rumah dengan begitu anggunnya, aku hanya bisa mengepalkan tanganku… kutahan semua emosi yang kupendam entah sampai kapan. Asal kau bahagia Atira… asal kau tak pergi meninggalkanku..

Bandung, 29 September 2011
Atira… aku ingin sekali marah padamu… tapi kenapa sulit sekali??

Bandung, 28 September 2011
Kuikuti Atira pergi hari ini, mobilnya terparkir didepan sebuah rumah… aku melihat seorang laki-laki keluar dari rumah itu. Yang kulihat selanjutnya adalah… pemandangan paling menjijikan seumur hidupku, kulihat Atira turun, memeluk dan menciumi laki-laki itu… kulihat untuk pertama kalinya tira tertawa tulus. Tuhan, hatiku sakit sekali…

Tak tahan untuk terus membaca isinya, aku menangis meraung sekeras-kerasnya. 10 tahun bersamanya, sudah ada 3 orang laki-laki lain yang mengisi hidupku dan hatikuyang kuanggap selalu berhasil disembunyikah darinya, dan… dan ternyata… ternyata dia yang tahu semua kebusukanku… dan dan… dan dia selalu diam. Cinta yang selama ini kucari, kebahagiaan yang selama ini kudamba ternyata tak pernah jauh dariku. Arka, kenapa baru sekarang Arka? Kenapa tak kau tunjukkan saja sedikiit saja perhatianmu sejak dulu? Aku hanya tak tahu bahwa betapa engkau mencintaiku… aku tak tahu siapa dirimu, aku tak tahu betapa baiknya kamu terhadapku.

Suara ketukan kudengar begitu keras dari arah luar, disusul oleh suara yang bertanya, “Atira, kau baik-baik saja? Keluarlah Atira berkumpul bersama kami! Jangan memendam kesedihan seorang diri!”, suara itu milik kakakku… yang terdengar begitu khawatir di luar sana. Aku terus menerus menjerit dan kini berteriak menyebut nama Arka, “Kenapa Arka kenapa baru sekarang??? Kenapaaaaaa Arkaaa????” aku terus berteriak. Sementara itu suara orang-orang yang mengkhawatirkan keadaanku dari luar pintu ruang kerja yang sejak tadi kukunci kini terdengar semakin ramai. Kututup kedua telingaku sambil terus menjerit meneriakan nama Arka…

Suara orang-orang itu semakin menggangguku, teriakan khawatir mereka membuatku semakin kesal dan ingin terus menerus menjerit. Aku tak butuh perhatian mereka! Aku hanya butuh sendirian!!! Mencaci maki diriku yang begitu hina…. Kuangkat tubuhku sambil terus mengisak, kuambil remote CD player milik Arka, disana ada CD yang biasa diputarnya, sepertinya ini CD yang sedang disukainya karena hanya dia yang memakai CD player ini, CD yang masih berada didalamnya adalah CD yang sering diputarnya, itu yang aku tahu. Kunyalakan keras-keras, aku hanya ingin menenggelamkan diriku dalam kenangan tentang Arka. Sebuah intro lagu terputar dengan volume sangat keras, meredam semua teriakan orang-orang diluar ruangan ini yang masih saja berteriak…

Kudengarkan lirik demi lirik yang mengalun dari lagu itu…


Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagia bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati..


kata demi kata merasuk kedalam diriku yang masih saja menangis tak kuasa untuk menahan air mata, sedua mataku mengeluarkan mereka layaknya air terjun. Hatiku masih saja sakit mengingat tentang Arka, semua kenangan indah tentang dia tiba-tiba datang menyerangku… walau tak pernah benar-benar nyata kurasakan, mungkin selama ini mereka tertutup kebutaanku terhadap Arka.


Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri…


Mulutku menganga mendengar penggalan lirik yang baru saja mengalun, lagu ini berjudul “malaikat juga tahu” milik seorang penyanyi bernama Dewi Lestari. Entahlah, saat mendengar penggalan itu… aku merasa Arka sedang menyanyikannya untukku.. air mata tak terelakan, semuanya semakin saja deras. Aku tak sanggup menahannya, menahan segala perasaan yang bergumpal menjadi satu perasaan teramat bersalah terhadap suamiku yang kini telah pergi…

Lagu itu terus mengalun, dan berhasil membuatku semakin rapuh. Bagaikan Arka sedang terus menerus berbicara kepadaku, mengungkapkan apa yang dia rasakan selama ini. Tuhan aku tak sanggup lagi mendengarnya, tolong berikan aku sebuah kesempatan lagi, untuk membuka mata untuk Arka… membuka hatiku untuk cintanya… tolong Tuhan bantu aku… aku ingin Arka kembali lagi…

Jeritanku semakin menjadi, aku malu pada Tuhan… aku malu pada Ardo… Aku malu pada kedua orangtua malu pada mertuaku, dan aku sangat malu pada Arka… “Arkaaaaaaaa!!!!!!!! Tolong kembalilah Arkaaaa aku mohoooooooonnn!!!!!”.

Suara ketukan pintu diluar ruangan ini kini semakin berlomba dengan volume lagu yang masih terus berputar, tangisan dan teriakanku tenggelam diantaranya…